MAHKOTA DEWA TANAMAN OBAT
(Suara Merdeka, 02/11/02, Nugroho & Moch Achid)
Tanaman mahkota dewa atau Gynura divaricata DC dikenal
juga sebagai beluntas cina atau daun dewa
di Sumatera, atau tegel kio di jawa. Tanaman ini merupakan tanaman obat
yang sedang populer
karena daun dan buahnya dianggap mampu menyembuhkan berbagai macam
penyakit. Misalnya
penyakit darah tinggi, lever, kanker, sakit jantung, kencing manis, asam
urat, reumatik, sakit ginjal.
Kasus ketergantungan obat (narkoba) dilaporkan pernah disembuhkan dengan
penggunaan tanaman
mahkota dewa. Khasiat tanaman mahkota dewa dan pengobatannya sudah dikenal
puluhan tahun
lalu khususnya di negara China, yang penduduk sana menyebutnya dengan nama
shian tao. Dalam bentuk
ramuan obat gajin, daun mahkota dewa berkhasiat sebagai obat anti
radang, penurun panas,
penghilang rasa sakit, pembersih darah dan mampu menghambat pembekuan
darah.
Selain di China, di Indonesia pada awalnya tanaman ini
terdapat di Papua. Tetapi masyarakat
lokal tidak menganggapnya sebagai tanaman berkhasiat karena ditakuti
mengandung racun sehingga
tanaman ini banyak dibiarkan berkembang sebagai tanaman liar setara dengan
gulma lainnya.
Percobaan penggunaan tanaman mahkota dewa terhadap hewan
percobaan tikus dan kelinci
memperlihat kan beberapa manfaat. Pada tikus, pemberian infus mahkota dewa
menurunkan panas
dan menghilang kan rasa sakit. Pada kelinci dapat menurunkan kadar glukosa
darah. Pada kedua
hewan terlihat efek penurunan tekanan darah arteri dan pemberian sari
daunnya (ditambah heksan)
memberikan efek penghambat pertumbuhan kanker.
Farmakologi
Dari penelitian diperoleh data bahwa daun dan kulit
mahkota dewa mengandung alkaloid, saponin,
flanoida, minyak atsiri, dan tanin. DR Regina Sumastuti, farmakolog dari
Fakultas Kedokteran UGM
menemukan kandungan zat kimia antara lain zat antihistamin yang mampu
mencegah alergi. Di samping
tanaman ini bersifat sebagai axytosin dan sintosinon yang merangsang kerja
otot rahim yang
memudahkan proses melahirkan selama persalinan.
Morfologi
Tanaman mahkota dewa merupakan tanaman perdu dengan
tinggi tanaman 150 - 250 cm.
Masa produksi 10 - 20 tahun. Buah mahkota dewa berbentuk bulat, dengan
ukuran bervariasi
mulai sebesar bola pingpong sampai buah apel. Bagian tanaman yang biasa
digunakan sebagai bahan
obat adalah daun dan buahnya. Tanaman mahkota dewa biasa tumbuh di
ketinggian 10 - 1.200
m dpl (di atas permukaan laut) dengan lokasi optimal 10 - 1.000 m dpl.
Perbanyakan tanaman menggunakan biji dari buah yang
sudah matang. Cara penyemaian biji bisa
dilakukan menggunakan media tanam berupa sekam bakar yang dicampur dengan
pupuk kandang
(kompos). Selama proses pesemaian dilakukan penyiraman secara rutin pada
pagi dan sore hari.
Sekitar 10 - 14 hari setelah penyemaian, mulai terlihat pertumbuhan daun.
Bibit dipindahkan ke media
penanaman pada umur 2 bulan atau dimana tanaman telah mencapai ketinggian
10 - 15 cm. Media
penanaman bisa menggunakan pot atau ditanam di tanah pekarangan. Pot
berukuran diameter 30 cm
dan tinggi 40 cm, bisa terbuat dari tanah, plastik, kayu atau kaleng.
Media tanam dalam pot sebaiknya
campuran tanah, kompos, pasir/sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Tanaman
ini membutuhkan
banyak air selama hidupnya.
Tanaman berbunga pertama kali pada umur 10 bulan yang
menjadi buah. Buah akan matang dan
siap dipanen dalam waktu 2 bulan. Buah yang matang akan berwarna merah.
Cara perbanyakan tanaman yang lebih cepat adalah dengan
teknik okulasi. |