ENZIM KOMPONEN PENTING DALAM PAKAN BEBAS ANTIBIOTIK
DR Clifford A. Adams, Feed Mix Special November 2000
Usaha produksi broiler yang efisien membutuhkan pakan berenerji tinggi. Di banyak negara Eropa
kebutuhan
enerji ini terutama diperoleh dari penggunaan barley dan gandum.
Lemak dan minyak dalam jumlah yang
signifikan juga digunakan dalam formulasi untuk mendapatkan kepadatan nutrisi yang diinginkan.
Penambahannya berkisar 4 - 6 % untuk mendapatkan total lemak akhir 8 - 12 %.
Sejak lama disadari bahwa pakan broiler berbasis gandum atau barley dengan kandungan lemak
yang tinggi seringkali menimbulkan gangguan sistem pencernaan pada broiler
yang biasanya
termanifestasikan dalam bentuk sindroma kotoran basah yang menyebabkan peningkatan
produksi
amonia dalam kandang broielr dan meningkatkan kasus memar dada pada karkas.
Masalah ini tidak seluruhnya bisa disembuhkan hanya dengan penggunaan antibiotik sebagai pemacu
pertumbuhan,
tetapi perlu dibantu dengan penambahan enzim dalam pakan. Perbaikan nyata dalam
performans broiler dan kondisi litter
terlihat pada penggunaan enzim dalam pakan broiler yang sudah
mengandung antibiotik pemacu pertumbuhan. Berat hidup, konversi pakan dan kelembaban litter merupakan
parameter yang banyak
diperbaiki dengan suplementasi enzim ke dalam pakan.
Dampak penggunaan gandum atau barley dalam pakan broiler adalah meningkatkan
viskositas kandungan
saluran gastrointestinal. Kedua bahan baku tersebut diketahui merupakan sumber polisakarida bukan pati
(non starch polysaccharides) yang sulit dicerna unggas dan
akan membentuk gel gel kental dalam lingkungan
berair seperti yang terdapat pada saluran gastrointestinal. Kekentalan kandungan saluran gastrointestinal
didapati lebih kental pada broiler
yang diberi pakan menggunakan gandum dan barley dibandingkan
jika hanya mengandung gandum saja. Langhout
(1988) menunjukkan
bahwa mikroflora saluran
gastrointestinal memainkan peranan penting dalam menciptakan viskositas tinggi. Broiler gnobiotic atau
broiler "germ free" tidak
menunjukkan kekentalan intestine yang tinggi bahkan apabila diberi pakan
berbasis gandum.
Penambahan enzim ke dalam pakan unggas secara cepat mengurangi viskositas
(dihasilkan oleh kehadiran molekul-molekul panjang yang membentuk jaringan yang mudah mengikat air).
Dengan memecahkan rantai molekuler panjang ini oleh enzim maka viskositas akan menjadi berkurang.
Memperbaiki Kecernaan Lemak
Masalah lain yang diamati berkaitan dengan pakan basis gandum adalah berkurangnya kecernaan
lemak.
Penggunaan gandum diketahui mengurangi nilai enerji metabolis nyata (AME) dari
lemak dan minyak dalam
pakan. Hambatan ini bisa diperbaiki dengan penambahan
enzim ke dalam pakan.
Nilai AME dari lemak pakan pada 4 jenis pakan broiler basis gandum dari varietas yang berbeda mengalami
perbaikan yang nyata apabila ditambahkan enzim xylanase. Keempat jenis varietas gandum yang
digunakan
akan memberikan tingkat viskositas ileal dan kecernaan lemak yang berbeda apabila tidak ditambahkan
enzim.
Dengan penggunaan xylanase, nilai AME dari lemak meningkat secara nyata dan menjadi lebih
seragam.
Membebaskan Nutrisi Yang Terperangkap
Kerja enzim yang paling penting dalam saluran pencernaan unggas adalah merusak dinding sel dari
partikel-partikel pakan. Tindakan ini akan membebaskan nutrisi, menjadikannya lebih mudah tercerna
oleh enzim-enzim pencernaan dan meningkatkan ketersediaan nutrisi. Sehingga
pada akhirnya akan tercipta
campuran yang lebih homogen dalam saluran gastrointestinal,
memungkinkan absorbsi yang lebih baik dari
enerji lemak seperti halnya karbohidrat, dan memperbaiki penggunaan nitrogen.
Aktivitas enzim predominant dalam pakan berkisar pada karbohidrase yang memecahkan
berbagai polisakarida sehingga tidaklah terlalu diharapkan bahwa kerja enzim karbohidrase akan langsung
memberikan perbaikan terhadap kecernaan lemak dan retensi nitrogen. Meskipun
demikian kebanyakan
akan berpengaruh terhadap pembebasan nutrisi yang terdapat dalam partikel pakan dan mengurangi
viskositas
dalam saluran pencernaan. Pengurangan rasio Excreta / Pakan juga mengindikasikan
penyerapan nutrisi
lebih besar dari pakan yang mengandung tambahan enzim. Ini akan mempunyai
implikasi penting terhadap
lingkungan dan kualitas litter.
Enzim dan Asam Menguntungkan Kesehatan
Antibiotik pemacu pertumbuhan memainkan peranan yang berguna untuk modifikasi mikroflora dalam
saluran gastrointestin unggas, tetapi tidak seperti dengan enzim pakan yang secara berdiri sendiri lebih
berpengaruh terhadap mikroflora. Perbaikan kecernaan pakan oleh enzim dapat mengurangi lama
keberadaan nutrisi di dalam saluran gastrointestin dan memberikan kesempatan yang
lebih singkat bagi
pertumbuhan bakteri pathogen.
Strategi lain yang secara positip mempengaruhi mikroflora dalam saluran gastrointestin dan memperbaiki
kecernaan nutrisi adalah dengan penggunaan pengasam (acidifier) bersama dengan enzim.
Acidifier
sudah lama digunakan dalam nutrisi babi tetapi tidak secara ekstensif dalam broiler.
Beberapa
percobaan terkini dilakukan di farm riset di Inggris untuk mengamati strategi ini.
Digunakan sebuah
kontrol positip dengan sebuah antibiotik pemacu petumbuhan dan sistem multi
enzim. Perlakuan
diterapkan pada pakan dengan penggunaan barley dalam jumlah besar dan kandungan lemak yang tinggi.
Performans broiler dan keuntungan ekonomis diperbandingkan terhadap kontrol positip menggunakan
kombinasi enzim xylanase dan berbagai acidifier tetapi tanpa antibiotik
pemacu pertumbuhan.
Seperti terlihat pada tabel 7, berat badan dan konversi pakan broiler bisa dipertahankan pada
tingkat
yang layak apabila antibiotik pemacu pertumbuhan digantikan dengan acidifier dan enzim
bersama-sama.
Jelas memungkinkan untuk memperoleh performans broiler yang baik tanpa menggantungkan pada antibiotik
pemacu pertumbuhan. Demikian pula memberikan pengaruh yang positip terhadap
nilai ekonomis dari
produksi broiler. Penggunaan acidifier dan enzim akan sedikit meningkatkan
biaya pakan per ton.
Meskipun demikian biaya pakan per kg daging dan pendapatan kotor per broiler sedikit diperbaiki
dengan penggunaan acidifier dan enzim.
Enzim pakan secara tradisional memberikan pengaruh paling menguntungkan pada pakan berbasis
gandum dan barley. Meskipun demikian masih menjadi tantangan besar untuk mengembangkan enzim
yang cocok digunakan dlam pakan berbasis jagung. Formulasi enzim khusus untuk pakan berbasis
jagung saat ini sedang diuji di IRTA Research Station di Spanyol yang memberikan pengaruh positif pada
pakan basis jagung seperti terlihat pada tabel 3.
Dalam percobaan ini digunakan tiga jenis pakan yang mengandung lebih 53 % jagung. Penambahan
enzim memberikan sedikit tidak nyata peningkatan berat badan broiler, tetapi terdapat perbaikan
nilai
konversi pakan secara nyata. Ini sekali lagi menguatkan bahwa peranan utama dari enzim
dalam
produksi unggas adalah memperbaiki penggunaan nutrisi dalam pakan.
Tabel 1.Pengaruh Enzim Terhadap Retensi Asam Amino
dan Nitrogen (%) Pada Ayam Petelur
|
Sumber Nitrogen |
Perlakuan Kontrol |
Perlakuan Enzim
|
Lysine |
82.6 |
84.0 |
Methionine |
85.9 |
88.8 |
Bungkil Kedele |
34.7 |
43.3 |
Tabel 2. Pengaruh Enzim Terhadap Pertumbuhan
Broiler Dengan Pakan Modifikasi
(pengurangan enerji metabolis dan
asam amino)
|
Parameter Performans |
Perlakuan Kontrol |
Pakan Modifikasi |
Berat Akhir (gram) |
2009.3 |
2038.5 |
Konversi Pakan |
1.948 |
1.945 |
Tabel 3. Efek Kemzyme MS Terhadap Performans
Broiler Dengan Pakan Basis Jagung
|
Parameter |
Perlakuan Kontrol |
Kemzyme MS (0,5 kg/ton) |
Berat (gram) |
2444a |
2454a |
Konversi Pakan |
1.76a |
1.762 |
|