TANAMAN BUAH KESEMEK DIAMBANG KEPUNAHAN
(AGROBISNIS, Edisi 491. 01 Oktober 02, fen)
Tanaman kesemek (Dyospiros kaki) atau dalam istilah
daerah Sunda disebut gumeulis (karena
bedaknya di kulit luar buah sangat tebal ibarat gadis belajar bersolek),
atau tledung (istilah di Jawa
Tengah) sungguh terancam punah. Daerah sentra pertanaman buah kesemek saat
ini hanya terdapat
di Garut (Jawa Barat) tepatnya di Kec Cikajang dan Cisurupan serta Malang
(Jawa Timur) yaitu di
Desa Punten Kec Bumiaji. Itupun jumlahnya tinggal beberapa ratus pohon
saja. Pada dekade 80 an
terdapat puluhan sampai ratusan hektar areal perkebunan kesemek di
Cikajang yang terletak pada
ketinggian 1.240 m dpl. Sejalan dengan perubahan peruntukan lahan,
kepentingan usaha tani yang lain
maka banyak areal pertanaman kesemek berubah fungsi menjadi perumahan
ataupun diganti dengan
tanaman apel dll. Saat ini masih terdapat sekitar 400 - 500 pohon di Garut
dan puluhan pohon
di Malang.
Panen raya buah kesemek berlangsung Januari sampai
Pebruari, dan mulai awal berproduksi pada
bulan Oktober. Harga buah kesemak di tingkat petani hanya berkisar Rp 800
- 1000 per kg,
sedangkan di pasar swalayan / supermarket bisa mencapai Rp 4000 - 5000 per
kg. Fluktuasi harga
hampir tidak mencolok karena buah kesemek meskipun pada saat panen raya
tidak membanjiri pasar
seperti halnya buah mangga, jeruk dll. Mengingat harga yang tidak
menggiurkan petani dan lamanya
masa tanam sebelum berbuah menyebabkan petani mulai enggan menanam buah
kesemek.
Kesemek merupakan tanaman introduksi yang berasal dari
Eropa dibawa oleh orang Belanda pada
masa penjajahan dulu. Termasuk tanaman dataran tinggi (pegunungan). Dapat
tumbuh di mana saja
pada suhu rendah, kelembaban tinggi, intesitas matahari tidak 100 % (teduh
/ mendung). Tanaman
kesemek tumbuh subur di daerah ketinggian 1000 m dpl dengan curah hujan
minimal 1000 mm per
tahun. Pohon kesemek mulai berbuah pada umur 11 -12 tahun dan musim
berbunga biasanya terjadi
pada Oktober - Nopember. Dalam 3 bulan berikutnya buah kesemek siap panen.
Buah kesemek tidak
mengandung biji, berwarna kuning kemerahan. Budidaya tanaman kesemek
harus dengan stek akar.
Tanaman dewasa dapat menghasilkan 200 - 300 buah atau setara 55 - 60 kg
buah kesemek per pohon.
Buah kesemek yang sudah memperlihatkan tanda kemasakan
pada kulit luar belum bisa langsung
dimakan karena tanpa pengolahan terlebih dahulu masih akan terasa pahit,
sepat dan banyak
mengandung getah. Biasanya digunakan larutaan air kapur. Buah kesemek
direndam dalam larutan
air kapur yang nampak keruh. Lama perendaman selama 3 hari. Setelah kulit
buah dibersihkan dari
sisa-sisa endapan kapur dan air yang melekat, maka terlihat getahnya sudah
hilang, daaging buah
menjadi lunak dan kenyal dengan rasa amat manis. |