Agribisnis Info
     Informasi Terkini Agribisnis Indonesia

Kompos Dapat Meningkatkan Produksi Bawang Merah 
(Suara Merdeka, 5 Oktober 02, Priyonggo-53)

Brebes sudah lama dikenal sebagai daerah utama penghasil bawang merah di Jawa Tengah. Akibat 
buruk pengggunaan lahan secara intensif tanpa kenal istirahat untuk pertanaman komoditas andalan 
tersebut serta penggunaan pupuk inorganik (buatan) secara terus menerus, sudah mulai dirasakan para 
petani dan pihak terkait di Brebes belakangan ini. Kini terlihat gejala penurunan produksi. Kontribusi 
bawang merah terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Brebes pada tahun 2001 adalah 
sebanyak 54 %. Kepala Badan Bimbingan Masal Ketahanan Pangan (BMKP Jateng), Ir Bowo Susetyadi, 
seperti dikutip harian Suara Merdeka menguatkan hal itu.

Kejenuhan tanah menurunkan produksi bawang putih secara drastis, yang pada tahun 1980 mencapai 
336.000 ton dari luas areal 21.000 ha atau setara 16 ton/ha. Sekarang hanya mampu menghasilkan 
8 ton/ha dari luas areal pertanaman 168.000 ha.

Dalam rangka acara "Gelar Teknologi Misi Teknik Pertanian Taiwan dan Sosialisasi Bawang 
Merah - Putih" di Pendopo Kabupaten Brebes menguraikan pemanfaatan pupuk kompos untuk 
mengembalikan kesuburan tanah. Dengan pupuk kompos, kenaikan produksi diharapkan bisa mencapai 
30 ton/ha. Sebagai contoh, H Siyad Kalijan seorang petani bawang merah dari Desa Klampok, Kecamatan 
Wanasari, menjelaskan bahwa dari luas lahan 1 ha dulu hanya menghasilkan 6 ton/ha, tetapi setelah 
menggunakan pupuk kompos produksi bawang merah dapat ditingkatkan menjadi 10 ton/ha. Menurutnya 
masih dimungkinkan untuk menaikkan produksi menjadi 21 ton/ha dan seterusnya ditingkatkan lagi menjadi 
30 ton/ha.

Kompos yang baik diharapkan mempunyai komposisi yang terdiri atas 40 % kotoran hewan, 55 % hijauan, 
5 % tetes tebu dan 5 % arang sekam. Harga nya diperkirakan mempunyai selisih Rp 400.000 jika 
dibandingkan dengan harga pupuk buatan. Dengan perhitungan dari areal lahan 1 ha dibutuhkan 2.000 kg 
kompos seharga Rp 1.000.000,- sedangkan jika menggunakan pupuk buatan membutuhkan Rp 1,4 juta 
untuk pengadaaan urea, SP36, ZA, KCl. Penggunaan pupuk organik di samping menyediakan unsur makro 
dan mikro yang dibutuhkan tanaman juga dalam jangka panjang akan meningkatkan zat-zat renik dalam 
tanah dan memperbaiki tekstur tanah.


Kembali ke Home


AGRITEKNO  PRIMANEKA
Big Small Agribusiness We Care
Central Java , fax 024.7605249 or tel 024.3511233